Selasa, 20 Januari 2009

Krakatu Tak Sekedar Fishing Hot Spot



Meski sudah sering mancing di Krakatau, sepertinya saya tiada pernah ada kata bosan untuk ke sana lagi. Bukan karena di sana kami sering dapat ikan besar, namun memandangi kepulauan kepulauan vulkanik yang masih aktif merupakan pemandangan spiritual tersendiri.


Ketika kita berada di dekat kepulauan itu angan saya langsung melayang teringat akan peristiwa yang terjadi pada 26 -27Agustus 1883. Kala itu gunung di samping saya pernah meletus sangat dahsyat yang mengakibatkan tsunami dan konon menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Woww.. tragis. Apa jadinya bila itu terjadi sekarang barangkali korban lebih besar.

Akibat letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfir. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Ikan yang sering di dapat di daerah Krakatau beraneka ragam. Bagi penggemar popping ikan giant trevally banyak dijumpai di sana, meski ukurannya tidak terlalu besar. Bagi yang senang trolling dan koncer ikan layaran, tenggiri sering terpancing di sini. Ikan-ikan dasar seperti kerapu, kakap merah juga ada.

Untuk menuju ke Krakatau anda bisa menyewa perahu dari Anyer, Carita atau dari desa Sumur. Biaya sewa perah berkisar antara Rp. 1,5 hingga Rp 8 juta dua hari satu malam. Besar kecilnya biaya tergantung kapal yg digunakan. Anda tertarik mancing di sana?
salam strike

Tidak ada komentar:

Posting Komentar